Minggu, 14 Desember 2008

My Ied Adh in This Year

Sebentar lagi umat Islam di seluruh penjuru dunia akan merayakan hari besarnya
Penuh Takbir, Tahmid, & Tahlil pada malamnya
Berbondong-bondong orang-orang berkumpul pada paginya
Berpuluh-puluh hewan ternak mengantri giliran untuk dipersembahkan kepada Yang Mahakuasa
Semua orang bergembira
Semua orang diberi kenikmatan
di hari raya ini
Jika puasa mempunyai hikmah agar orang yang kenyang meraakan lapar
maka di hari ini hikmah yang terkandung lebih besar lagi,
Agar orang yang lapar merasakan kenyang
sungguh adil sang Maha Pencipta
Yang telah mengatursemua kegiatan mahluk hidup di dunia
Yang telah menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak ada yang tidak bermanfaat
Yang telah membentangkan tali silaturahim antara si miskin dengan si kaya melalui Ibadah
Allah menciptakan si kaya untuk si miskin & si miskin untuk si kaya
Subhanallah...

Idul Adha, orang-orang menyebutnya
sebagai hari raya Qurban
Sebagai momen untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan beramal melalui hewan ternak
Orang-orang benar-benar merasakan karuniaNya di hari ini
berkumpul dengan keluarga,
Sholat Ied dengan ceria,
Makan daging Qurban bersama
Sungguh, begitu besar karunia Allah yang ditampakkan di hari ini

Orang-orang bergembira di hari raya Idul Adha
Bersuka cita mensyukuri karuniaNya
Allah menampakkan rahmatNya
Allah melipatgandakan rizqiNya
Allah memberkahi orang-orang yang bersyukur di hari ini
Maka pantaskah seorang hamba tidak bersyukur di tangah beribu-ribu nikmat yang ditampakkanNya?
Pantaskah Aku berkecil hati karena tak bisa merasakan karunia Udhiyah di tangah keluarga?
Perlukah menyesali nasib jauh di negeri orang?
Haruskan bersedih tidak melihat masjid Roudhotush Sholihin nan megah dipenuhi orang-orang yang menyemarakkan Idul Adha?

TIDAK!! sama sekali tidak!!

Sungguh tidak pantas Aku merengek ingin pulang sedangkan di mana-mana masih banyak orang-orang tak berumah
Walaupun jauh di negeri orang Aku tak boleh mendustai nikmat Allah dengan tak bersyukur kepadaNya
Aku harus bisa mengendalikan perasaanku & beradaptasi dengan lingkunganku kini
Walaupun jauh dari keluarga, rumah, & emua yang ada di Batur
Ya Allah, kuatkan hati hamba
Berikan rasa syukur di hatiku di hari raya Idul Adha ini
Jangan biarkan setan membisiki kata-kata kotor yang demikian halusnya sehingga menggoyahkan keyakinanku
Ya Allah, lindungi hamba...

Jika tahun ini Aku berIdul Adha di Kediri, maka genap 7 tahun sudah Aku tak tahu menahu keadaan Idul Qurban di rumah

sejak SMP hingga sekarang Aku belum merasakan semaraknya Idul Adah di rumah
Tidak masalah memang, jika kita menikmati semua itu
Memanfaatkan suasana yang berbeda
Akan tetapi kenapa setiap Idul Adha tiba hatiku pedih ingin pulang
sekian lamanya tak merasakan Qurban di rumah Aku jadi rindu
Entah kapan bisamenikmati suasana berkumpulnya seuma anggota keluarga di hari raya Idul Adha...
Semoga kelak Allah mengumpulkan kami kembali untuk mensyukuri nikmat Idul Adha bersama-sama
Semoga kelak Allah mengizinkanBapak, Ibu, Aku, Kunti, Inun, Aya, & semua kerabat-kerabatku berkumpul merayakan Idul QUrban bersama-sama
Aku benar-benar merindukan suasana Bodo Besar di rumah..

Tahun ini suasananya agak berbeda dengan tahun-tahun lalu. Karena Aku sudah tak bisa merasakan suka duka mengurusi sebuah acara penting yang diadakan tiap tahun ini. Tahun ini aku sudah tak di SMA lagi, belum berada di lingkungan kampus, & tidak berada di tengah-tengah masyarakat Batur. Aku kini diLirboyo. Pondok yang oleh masyarakat Lirboyo sendiri kurang begitu terkenal. Aku tak bisa merasakan suka duka bergumul dengan daging-daging Qurban. Rasanya seperti ada ruang kosong yang memangsengaja untuk dikosongkan. Rasanya hambar jika tidak ikut andil di tetek bengek Qurban. Semoga saja besok bisa ikut menyemarakkan Qurban walaupun hanya di kamar Soloku tercinta...

Akhirnya kututup tulisanku ini denga harapan semoga kelak Allah berkenan keluargaku berkumpul semua untuk merayakan Qurban di hari raya Idul Adha. Amiiien...

Suara Hati, Kamar Solo, 061208