Mama-Papa, Bapak-Ibu, Abi-Umi, Mami-Papi, Ayah-Bunda tercinta
Sekarang kami mulai remaja, bahasa kerennya Abg.
Kami mulai merasa ada banyak hal yang berbeda.
Kami selalu ingin melakukan hal-hal berbeda dari masa kanak-kanak kami. Kalian pasti pernah merasakannya ,bukan?
Kami mengerti bahwa kalian cemas & juga bangga terhadap kami.
Semoga saja begitu.
Semoga kalian termasuk para orang tua yang peduli terhadap perubahan kami.
Bukan orang tua cuek, yang tetap memperlakukan kami seperti bocah.
Mami-Papi, Ayah-Bunda, Abi-Umi, Bapak-Ibu, Mama-Papa…
Di masa-masa kami tumbuh remaja & menjelang dewasa,
Betapa kami ingin kalian menyapa kami dengan penuh perhatian.
Betapa ingin kami mencurahkan semua kegelisahan & gejolak masa puber kami dengan santun pada kalian.
Betapa kami ingin menceritakan kawan-kawan kami semua yang kami inginkan pada kalian dengan suasana saling menghargai & penuh pengertian.
Bukan tanggapan dingin, reaktif, kecemasan yang berlebihan, & juga bentakan-bentakan yang membuat kami ciut.
Dan akhirnya mengemis serta mengais perhatian & kehangatan di luar rumah kita.
Betapa kami ingin kalian memahami bahwa anak-anak gadismu telah mulai merekah & ana-anak perjakamu mulai gelisah.
Betapa kami ingin kalian bimbing dengan penuh kesabaran.
Bagaimana Allah & Rosul kami mengajarkan tentang cinta, tentang pergaulan, tentang syahwat, tentang semua fitrah manusia.
Orang tua kami tercinta…
Janganlah sampai kami menjadikan VCD-VCD porno, majalah-majalah porno, pergaulan tanpa batas dengan teman-teman laki-perempuan kami, sebagai sahabat & pelampiasan kami untuk mengetahui apa yang saat ini ingin kami ketahui.
Janganlah kalian mengabaikan gejolak hati kami yang begitu gelisah akan makhluk lain jenis kami yang saat ini mencuri perhatian kami.
Jadilah sahabat pertama kami saat kami gelisah.
Dan jadilah tempat pertama kami menanyakan tentang hidup, menyandarkan perih, menyandarka letih, mengurai cinta, menyemaikan canda & bahagia.
Jadilah sahabat terbaik kami…
Yang mengajarkan kepada kami, bagaimana menjaga harga diri.
Yang mengajarkan kepad kami tentang rasa malu, tentang menghormati orang lain.
Yang mencontohkan pada kami, bagaimana orang tua yang bijaksana.
Sebab kelak kami pun akan menjadi seperti kalian.
Orang tua kami tercinta…
Yakinlah pada kami bahwa saatnya akan tiba kami bersanding dengan manusia yang tepat.
Jangan paksa kami untuk bergaul bebas karena seusia ini kalian selalu memberikan kebebasan-kebebasan yang kalian anggap wajar.
Namun…
Setelah para gadismu terenggut harga diri & kehormatannya, serta putra-putra perjakamu merusak bunga di taman-taman orang lain…
Kalian bertubi-tubi menyalahkan kami semata. Dan mengambil jalan pintas penyelesaiannya.
Orang tua kami tercinta…
Allah menitipkan kami dalam perlindungan, pengayoman, & pendidikan kalian.
Jadikan kami aset untuk meriah surga.
Sebab kalian guru pertama kami sejak belia,
yang akan terus tumbuh
& menentukan apakah kami akan menjadi terhormat atau rendah,
binal atau santun,
liar atau sopan,
mandiri atau manja,
pengecut atau ksatria,
teguh atau lacur…
Orang tua kami tercinta…
Mari berbicara dari hati kita yang paling lembut, berbicara lebih terbuka & bijaksana.
Mari bersama kembali pada aturan Allah & RosulNya.
Agar kami menjadi anak-anak kalian yang teguh & meneguhkan,
hanif & menghabifkan,
cerdas & mencerdaskan,
saleh & menyalehkan.
Dan tidak ada keinginan sebesar debu pun untuk mendekati kemaksiatan yang menjadikan sang Pemelihara & Maha Mencintai mencabut CintaNya.
Penuh cinta,
Putra putrimu yang mulai ranum..
1 komentar:
bwt sendiri kah?
it's the outstanding posting!
Posting Komentar