Kini cah2 HY sudah tak kebingungan lagi mau melaksanakan kebutuhannya sebagi mahluk hidup, buang air besar. Walaupun kedengarannya sepele dan menjijikkan kegiatan yang stu ini amat penting bagi metabolisme tubuh kikta. Beberapa hari tak buang hajat saja bias merogoh koicek yang tak sedikit. Benar2 kita harus bersyukur masih diberi nikmat oleh Allah sehingga tubuh kita dapat terjaga.
Sebagi kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan aktifitas buang hajat sepertinya memang diistimewakan dibandingkan dengan aktifitas lainnya. Bagaimana tidak, untuk melaksanakannya saja kita sebagai manusia mempunyai tata cara dan tata karma tersendiri. Terlebih dalam Islam. Nabi SAW sudah memberikan sunah2nya tentang adab2 buang air. Diantaranya di tempat tertutup, jauh dari keramaian, memakai tutup kepala, memakai air bersih atau batu (dan sejenisnya) untuk membersihkan diri, hingga ada doa yang dipanjatkan sebelum dan sesudah buang air.
Seiring dengan teknologi kotoran2 yang notabene hanya mengotori dan menjadi sampah kini mulai diamanfaatkan kembali menjadi barang yang lebih berguna. Pupuk kandang yang dari dulu terkenal sebagi pupuk alami dan paling sehat diantara pupuk2 kimiajuga dari sisa kotoran2 ternan. Tletong sapi yang terkenal dengan baud an bentuknya yang menjijikkan kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku gas pengganti LPG (Liquid Pretoleum Gas. Semua itu tak luput dari tangan2 kreatif yang tahu dan peduli akan kelangsuingan kehidupan di bumi. Bhawa semboyan ‘selamatkan bumi dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bukanlah hanya hiasan bibir. Akan tetapi harus lebih ditampakkan dengan perbuata. Betapa Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ada kesia2an.
Melihat nilai manfaat yang dihasilkan dari limbah alami dari binatang tersebut, lantas kita berpikir, bisakah kita tidak mengandalkan jsa binatang? Bukankah kita sendiri juga menghasilkan limbah alami? Dan ternyata setelah melalui proses pemikiran dan uji coba yang panjang kotoran manusia juga bia dimanfaatkan menjadi biogas sebagi pengganti LPG. Untuk menghasilkan gas metana/etana yang mudah terbakar tersebut memerlukan proses yang tidak sepele.
…
Akhir tahun lalu dinas kesehatan (dinkes) dan dinas kebersihan lingkungan hidup (DKLH) kota kediri mengaakan penyuluhan tentang adanya WC sanitasi di HY. WC sanitasi sebenarnya sama seperti Wc pada umumnya, perbedannay terletak pada segi kebersihan dan pengambilan manfaat dari tempat buang air tersebut. Feses manusia yang terkumpul di septictanknya dapat terolah menjadi biogas. Kegiatan ini sebenarnay merupakan promosi agar pihak pondok bersedia mengikuti kontes uji kelayakan untuk selanjutnya dibangunkan WC lengkap dengan pengolah gasnya. Pondk kami bersedia mengikuti kontes tersebut. Aku dulu termasuk yang mengikuti penyuluhan kecil di mushola kala itu. Kata Pak Dinkes contoh pesantren yang sudah menggunakan WC sanitasi ini ada di Blitar dan Tuban. tepatnya dimana aku lupa :p. Dari jumlah kotoran yang ditampung sehari bisa menghasilkan ... liter gas yang mampu menghidupkan hingga 5 buah kompor gas. Coba bandingkan dengan kompor2 lain yang biasanya menggunakan gas elpiji atau kompor minyak. Hemat sekali bukan?
peserta lain yang mengikuti kontes ini anatara lain desa Balowerti dan pondok induk. setelah melalui proses penyeleksian ternyata HY tidak termasuk yang lolos. pondok induk dan desa... lah yang layak mendapatkan bantuan WC ini. akan tetapi ternyata masyarakat desa ... kurang setuju dengan keputusa itu. karena buat dibangun WC yang hanya menjadi hiasan desa saja? bukankah aa yang lebih membutuhkan dan bukankah setiap rumah sudah mempunyaiWC sendiri? Dab ternyata oleh pihak penyelenggara bantuan ke desa ... dialihkan ke HY. Maka sejak awal tahun kemarin HY memugar habis WC lamanya untuk didirikan kembali WC yang lebih layak dari pemerintah.
bangunan yang berdiri sejak tahuun1997 itu dipugar secara bertahap, karena sudah cenderung permanen. Roan demi roan terus dilaksanakan agar bangunan WC rata dengan tanah. Kita warga HY sempat bingung mau buang hajat di mana. Karena WC umum di HY memang hanya itu saja. Bayangkan betapa berjasanya WC itu karena dibutuhkan oleh sekitar 400 santri setiap harinya. Lha jika dipugar habis tidakkah kita kebingungan mencari tempat berak? sebenarnya masih ada lokal WC yang tidak dipugar, tapi cuma ada 2 bilik. Mau ngungsi ke WC unit lain gak penak.
Akhirnyadibangunlah WC darurat di belakang kandang kambing milik Gus Shobir, bersandingan tepat dengan kebun tebu. Wc ini hanya terdiri dari 8 bilik yang nonpermanen, karena hanya digunakan selama pembangunan WC sanitasi. Sekat dan pintunya dari anyaman bambu, baknya dari tong yang kadang penuh kadang kering dan septictanknyalangsung ke kebun tebu. jadi tiap sebulan sekali perlu disedot agar bisa digunakan kembali. kadang aku lebih memilih mengungsi daripada repot di WC gedek ini. Lha piye, kadang pintunya malah sampe rusak lumuten karena kena air tiap hari tang tak sedikit. Apalagi jika malam. lebih baik numpang ke WC pengurus daripada berak di kebun tebu.
tapi itu dulu. Karena pembangunan WC sudah sampai tahap akhir di bulan Maret lalu. Pembangunnannya juga membutuhkan biaya, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. mulai dari meratakan WC dengan tanah, memindah dapur umum yang nempel dengan bangunan WC, bongkar septictank super besar, hingga hasilnya sebuah lubang menganga lebar sedalam 5 meter teronggok di bekas WC. Dan mulai dari situ pembangunan WC dimulai kembali dari nol. pembuatan ponaasi, liang septictank yang baru, tabung biogas, dan pembangunan WC seperti yang kita kenal pada umumnya. Aku baru tahu kalau ternyata membangun WC sangat rumit. Masya Allah, benar2 manusia tak punya daya dan upaya selain dari Allah semata.
(maaf belom selesai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar